Pages

Jumat, 23 Agustus 2013

Aku Si Pemuja Rahasia



Hai namaku Amada, biasa dipanggil manda dengan teman-temanku. Aku bersekolah di suatu sekolah yang cukup ternama di kotaku, ya tapi aku biasa saja anaknya. Aku merupakan anak pindahan dari kampung halamanku, eeiitsss, tapi aku gak kampungan ya!
Hari senin pun tiba, hari pertama aku masuk sekolah, perasaan senang bercampur sedih pun aku rasakan saat itu. Dngan muka yang masih bingung, aku pun mulai memasuki gerbang sekolah dan bertanya kepada pak satpam yang ada disana, dimana kelasku. Setelah sampai di depan kelas, masih dengan muka bingung dan malu aku memasuki kelas baruku dan duduk dibangku yang kosong.
Bel masukpun berbunyi, semua siswa bersiap untuk memulai pelajaran pertama. Guru matematika dan rupanya wali kelas baruku ini juga mempersilahkanku maju kedepan untuk memperkenalkan diri ke teman-teman baruku. Setelah aku maju kedepan dan memperkenalkan diriku, aku melihat semua muka teman-temanku yang terpelongo fokus memperhatikanku, aku pun grogi dan tanpa basa-basi langsung kembali ke bangkuku.
Istirahatpun tiba, seperti halayak pada umumnya, semua anak kelas lain ikut-ikutan ingin tau siapa anak baru. Kebanyakan anak baru itu cepat terkenalnya, tapi tidak untukku. Ya mungkin dari fisikkku, aku tidak secantik Cinta Laura, sesexy Julia Perez, semontok Dewi Persik, dan sekaya Musdalifah. Aku anak yang biasa saja, kalau disamakan dengan selebriti, mungkin aku sama dengan Betty Lafea, berkacamata besar, berbehel, jerawat dipipi, dan kurus. Maka dari itu, tidak ada yang ingin tau aku apalagi ingin berkenalan denganku. Aku tidak sedih dan minder dengan seperti apa diriku ini dibanding dengan teman-teman ku lainnya, karna semua yang ada didiriku ini adalah pemberian dan ciptaan Tuhan yang patut aku syukuri. Tuhan kan menciptakan manusia itu bermacam-macam, tinggal bagaimana sikap kita mensyukurinya.
Tak terasa seminggu sudah aku bersekolah di sekolah baruku. Rasa nyaman pun mulai terasa. Nama-nama teman sekelaspun sudah mulai hafal. Aku pun mempunyai teman baru yang bisa dibilang sahabat, namanya Rahma. Orangnya baik, cantik, pintar, dan anehnya dia gak sombong. Kami berdua selalu bersama, kekantin barengan, ke wc barengan, ngerjain tugas barengan, apa-apa barengan. Sampai suatu saat aku dan Rahma pergi ke kantin buat ngebeli makanan saat istirahat aku melihat cowok yang ganteng, tinggi, putih, dan keren. Dengan refleks aku pun langsung merapikan rambut dan kacamataku dan lewat di depan cowok itu. Pada saat itu, pandangan dan fikiranku hanya pada cowok ganteng nan kece itu. Rahmapun menyenggol dan berteriak agak keras di telingaku “ Mandaaaaaaaa...... lo jadi gak sih beli makanannya?”. Aku pun kaget dengan muka bingung langsung menjawab “ Hah... iya,iya,iya”. “iya apanya Mandaaaa.....?” tanya Rahma lagi. “Gak tau nih,hehe” jawabku. “Yaudah yuk ah cepetan ke kelas, ada yang gak beres nih sama lo” ujar Rahma sambil menarikku membawa ke kelas.
Sesampai dikelas Rahma pun langsungmenanyakanku kenapa aku tadi. Aku pun menjelaskannya bahwa tadi aku melihat cowok ganteng nan kece di kantin. Rahmapun memberi tauku. Namanya Raka, cowok jurusan IPS yang banyak digandrungi cewek-cewek di sekolah karna pinter beatbox dan dia juga bawaanya mobil Jazz. Saat aku bilang ke Rahma kalau aku suka dengan Raka, Rahma Cuma ketawa kecil sambil mencubit pipiku. Dan kata Rahma dia Cuma pingin biarin aku tau gimana Raka itu sebenarnya.
Hari demi haripun terus berjalan, rasa keingin tahuanku ke Raka mulai menambah. Aku pun mencari tahu nama Facebook dan Twitter dia serta PIN BB nya dia. Aku pun mulai add, follow, dan nginvite Raka. Kebiasaan si pemuja rahasia pun mulai aku lakukan saat itu. Mulai cari tau siapa pacar dia yang dia cantumin di status BBM nya. Ngeliatin pm dia, supaya tau dia lagi apa. Ngecekin wall Facebooknya, cari tau apa dia Wall To Wall-an sama cewek-cewek. Mantengin Time Line Twitternya, cari tau siapa-siapa aja yang diucapin goodmorning dan goodnight sama dia.. sebenernya sih, ini kerjaan yang ngebuang-buang waktu aja, tapi yang namanya pemuja rahasia, demi seseorang yang dia kangumin, apapun bakalan dia lakuin.
Tak terasa, sudah lama aku menjadi penuja rahasianya Raka. Sampai suatu hari temaku Rahma meminjam Blackberryku dan iseng-iseng BBM si Raka dan bilang apa yang ada di hatiku selama ini. Sesampai dirumah, BBM yang Rahma kirim ke Raka tadi dibalas oleh Raka yang isinya seperti ini “Eh, Manda maksud lo apaan BBM gua kayak gitu?! Lo kan tau gua ini udah punya pacar , ngapain lo bilang gitu. Mau ngerusakin hubungan orang? Hah?? Selama ini banyak yang bilang kalo gua ada pemuja rahasia, dan ternyata itu lo! Asal lo tau ya, jangankan gua yang terusik dengan kabar itu, pacar gua juga terusik dan kitarang sempet berantem dan itu gara-gara lo rupanya!!! Sekali lagi gua ingetin ke lo, kalo mau deketin gua, liat tampamg dulu ya!”. Setelah membaca BBM ini, air matakupun jatuh tanpa kusadari, tanganku lemas seakan-akan  handphone yang kupegang itu sangatlah berat. Akhirnya kubaringkan tubuhku diatas tempat tidur dan memejamkan mata dengan air mata yang kubiarkan menetap dipipiku. Aku mulai istirahat agar bisa masuk ke sekolah besok dan bertemu Rahma untuk bercerita.
Keesokan harinya dengan muka dan badan yang masih lemas aku masuk ke kelas dan langsung duduk dibangkuku. Tak lama kemudian, Rahma datang dan langsung duduk, Rahma diam sebentar lalu ia memegang pundakku dan berkata “ Maafin gua ya manda”. Aku menghela nafas sambil menahan air mataku  untuk tidak keluar lalu kupeluk Rahma dan bilang “ Kamu gak salah ma, malah aku yang mau berterima kasih ke kamu, berkat keisengan kamu, aku jadi tau siapa itu Raka dan gimana sifat dia. Mungkin  kalo gak karna kemarin, aku bakalan lebih lama jadi pemuja rahasianya si Raka dan bahkan mungkin omongannya bakalan lebih sakit dan terasa daripada ini”. Kataku sambil menetaskan air mata karna tak sanggup lagi untukku tahan.
Pulang sekolah, aku dan Rahma pergi ketaman kota dan mencoba menenangkan diri disana. Aku pun bilang ke Rahma dengan suara yang keras “ Aku, Manda si pemuja rahasia, menyatakan bebas dari jabatan pemuja rahasia dan berubah menjadi single happy”. Rahma pun bahagia dan mencubit pipiku. Aku pun bilang ke Rahma “ Ma, kebanyakan orang kalau disuruh milih mendingan ngelupain seseorang yang dia suka/cinta atau tidak mengenal seseorang itu dari pada sakit kayak gini pasti mereka milih gak mengenal seseorang itu. Beda banget sama aku, justru dengan kita mengenal seseorang itu, kita bakalan dapet pengalaman. Kita bakalan jadi tau gimana rasanya jatuh cinta, gimana rasanya disakitin, tau rasanya punya harapan ke seseorang itu, jadi tau gimana rasanya mengagumi tanpa dicintai, dan jadi tau gimana rasanya jadi pengagumyang gak disukai dengan orang yang dikagumi”. “Lo hebat Manda, gua bangga punya sahabat kayak lo” ujar Rahma ke aku. Mulai sejak itu aku dan Rahma mulai menjadi pribadi yang legowo dan terima apa adanya.
Jadi, aku menyimpulkan bahwa “ Cinta itu bukan harta karun! “ ini pelajaran penting yang aku dapet. Kalau cinta itu harta karun, aku, Manda, si pemuja rahasia – secret admirer bahasa kerennya- pasti udah kaya banget. Anyway...... menjadi seorang secret admirer itu gak mudah. Aku jadi punya kegiatan rutin setiap harinya. Bangun tidur, yang pertama kali aku cek adalah facebook dan twitternya untuk tau dia telat bangun atau enggak. Agak siangan dikit, ngelongok Twitternya biar tau dia makan siang sama siapa. Sebelum tidur aku selalu ngintipin Timeline-nya merhatiin kapan dia ngucapin selamat malam ke aku, eh yang ada aku selalu ketiduran karna lama nunggunya. Ngarep.

Meskipun kadang dapet fakta yang pahit dan bikin galau, seorang secret admirer ngak pernah kapok ngelakuin itu semua. Tapi, apa benar perasaan bisa dipendam selamanya......????

bersambung.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar